Suatu siang, seorang cowok datang ke tempat ceweknya. Dia melakukan itu hampir setiap hari, untuk sekedar melepas rindu yang selalu tersirat lewat pandangan matanya. Tapi alangkah terkejutnya dia saat melihat orang yang selalu dirindukannya itu sedang menangis tersedu.
'Kamu kenapa menangis beibh?' kata sang cowok sedikit khawatir.
Tapi sang cewek masih diam dalam tangisnya yang sesugukan.
'Ayolah katakan, apa ada seseorang yang menyakitimu?' lanjut sang cowok lagi. Namun perkataan itu malah membuat si cewek semakin tersedu.
Sang cowok semakin khawatir dengan tangisan kekasihnya. Kalau sudah diam begini, si cowok sudah tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya terdiam dalam bisu di samping kekasihnya. Sementara sang cewek masih terus diam dalam tangisnya yang sesugukan.
'Menangislah, mungkin itu akan lebih meringankan perasaanmu,' kata si cowok sedikit menoleh ke arah kekasihnya.
'Sahabatku bilang aku bukan seorang sahabat yang baik,' dengan suara terbata-bata akhirnya sang cewek bicara juga.
'Hanya karena aku melarangnya untuk tidak melakukan sesuatu yang menurutku itu tidak baik, tapi dia malah mengatakan hal itu padaku,' lanjut si cewek.
'Maksudku kan baik, karena memang tindakannya itu akan membahayakan dirinya sendiri,' kata sang cewek sembari butiran air matanya yang bak berlian itu jatuh ke pipinya, perlahan.
'Oh begitu? Sudahlah maafkan dia, tidak ada seorang sahabat yang sempura kan?' kata sang cowok mencoba menghibur kekasihnya.
'Tapi beibh, ini pertama kali dia berkata begitu padaku. Aku sangat kecewa dengan omongannya, jawab sang cewek, tangisannya lebih mengharu biru sekarang.
'Ia beibh aku tahu, tapi mungkin suasana hatinya pada saat berkata begitu tidak terlalu baik,' hibur si cowok itu lagi.
'Sudahlah!! Jangan bicara lagi,' sahut si cewek kepada cowoknya dalam suara meninggi dalam tangisannya yang juga masih sesugukan.
Mendengar itu si cowok tak meneruskan perkataannya lagi. Dia tahu benar tabiat kekasihnya itu kalau sedang dilanda suasana hati yang tak baik. Memilih diam dan membiarkannya menangis adalah pilihan yang lebih baik.
Cowok itu diam, seakan sedang mendengarkan cerita sang kekasih lewat tangisnya yang mengharu biru. Tersedu-sedu dan sesugukan.
Dalam diamnya yang mungkin masih panjang, si cowok mencoba mencari cara agar kekasihnya itu menghentikan tangisnya.
'Guuuk... guuuk... guuuk...!!!' si cewek kaget dan menoleh kepada cowoknya. Menghentikan sebentar tangisannya tapi kemudian menangis lagi.
'Diam ah!!' kata si cewek kepada cowoknya dengan tersedu-sedu.
Tapi sang cowok bukannya menghentikan, dia malah berdiri di depan ceweknya.
'Guuuk... guuuk... guuuk!' mulut si cowok itu menirukan suara anak anjing di depan ceweknya. Namun kekasihnya hanya melihatnya sinis sambil terus menangis.
Cowok itu terus menirukan suara seekor anak anjing (benar-benar mirip hehehe). Dan sekarang dia sembari melompat-lompat kecil.
'Guuuk... guuuk... guuuk...!!!
Kekasihnya mulai menghentikan tangisannya dan sekarang ruangan itu mulai digantikan oleh suara anak anjing. Suaranya menggemaskan dan mungkin jika ada yang mendengar dari luar, dia akan berpikir bahwa di dalam ruangan itu memang ada anak anjing.
'Hahahaha!!!' tiba-tiba cewek itu mulai tertawa dan seakan sudah melupakan kesedihannya. Melihat reaksi kekasihnya, sang cowok semakin bersemangat untuk menghibur kekasihnya yang sedang dilanda suasana hati tak baik itu.
Ha ha ha ha
Sekarang cewek di depannya itu mulai tertawa terpingkal-pingkal.
'Huh! Lucky, it works!' batin sang cowok sambil masih terus menirukan suara 'guuuk-guuuk' itu.
'Hahaha sudah ah beibh! Kamu keringatan tuh hahaha!' kata si cewek dengan tawa yang sangat keras. Akhirnya sang cowok pun menghentikan leluconnya itu, dan memang dia sudah mulai berkeringat. Namun usahanya untuk menghibur sang kekasih tidak sia-sia karena akhirnya memang si cewek berhenti menangis. Sekarang mukanya cerah dan masih sedikit menyisakan tawa kecil di kedua bibirnya.
'Bagaimana beibh, aku benar-benar mirip anak anjing kan? Hahaha!' tanya si cowok kepada kekasihnya sambil tertawa juga.
'Ih... kamu mau jadi anak anjing? Hahaha! Tapi sangat lucu kok beibh,' kata sang cewek dengan tawa yang sangat nyaring.
Sekarang ruangan itu dipenuhi suara tawa, menyenangkan dan ceria kelihatannya.
'Thanks ya beibh, kamu bisa membuatku tertawa begini,' kata sang cewek kepada kekasihnya.
'Hehehe... aku hanya mencari cara agar kamu menghentikan tangismu beibh dan untung itu berhasil hahaha,' kata sang cowok.
'Tapi bukannya kamu sangat benci suara anjing, apalagi untuk menyentuhnya langsung?' tanya sang cewek kepada kekasihnya. Dia sedikit menoleh ke arah kekasihnya itu.
'Ia tapi aku masih teringat saat kamu mengatakan kalau sangat menyukai anak anjing, dan juga ketika kita menonton film yang ada anak anjingnya. Kamu begitu gembira melihat anak-anak anjing itu bersuara bahkan tertawa terpingkal-pingkal. Sampai seluruh orang di bioskop waktu itu melihat ke arahmu karena tawamu yang sangat keras. Hahahaha' kata sang cowok panjang lebar.
'Hahaha!' si cewek tertawa terpingkal-pingkal mendengar cerita itu
'Dan aku pikir kalau aku menirukan suara seperti itu, mungkin kamu juga akan tertawa. Dan dugaanku ternyata memang tak salah. Hehehe,' sambung sang cowok.
'Hahaha! Ternyata masih ingat kejadian itu ya beibh? kata sang cewek kepada kekasihnya.
'Masihlah hehehe,' kata sang cowok sambil tertawa.
'Thanks ya beibh,' kata si cewek kepada kekasihnya, memandangi mata sang cowok dengan pandangan yang sangat mesra.
'Ia... ia... Nah karena kamu tak sedih lagi, sekarang aku mau pulang ke rumah,' kata sang cowok kepada kekasihnya.
'Lho, tadi datang kesini mau ngapain?' kata si cewek sedikit kaget.
'Itu kayaknya pertanyaan yang baru kudengar darimu deh hehehe,' kata sang cowok.
'Hahaha jangan begitu dong beibh,' kata si cewek tertawa dan dengan wajah sedikit dibuat cemburut.
'Ya sudah jangan bertanya lagi, tadi kesini untuk melihatmu sebentar. Sekarang aku mau pulang, masih banyak tugas yang deadlinenya besok. Jaga dirimu ya dan kamu juga musti maafin sahabatmu. Tak ada sahabat yang sempurna,' kata cowok itu.
'Ia beibh aku akan mendengar kata-katamu. Kamu hati-hati juga di jalan ya,' kata si cewek sambil mengantar kekasihnya di depan pintu.
Cowok itu pun meninggalkan rumah kekasihnya dengan wajah yang ceria. Lalu si cewek kembali masuk ke dalam rumah juga dengan wajah yang ceria.(Steven G.)







0 comments:
Post a Comment